Sabtu, 20 Maret 2010

PENGALAMAN

Hari ini sekolah tia libur, namun aku dikejutkan oleh teriakan yang memanggil-manggil bunda, tiba2 tia mengeluh kesakitan, setelah aku periksa ternyata terdapat bengkak di bawah telinga kanan dan kirinya. Akupun memutuskan untuk membawanya ke Puskesmas Mijen, yang letaknya tak jauh dari rumah. Ke dua anakku sudah siap sedari tadi, dengan berjalan kaki sekitar 15 menit akhirnya sampailah di jalan raya depan gerbang perumahan Jatisari. Sebelum sempat memanggil tukang ojek, aku bertemu dengan tetanggaku Bu Teguh dan Bu Marno sehabis pulang membayar air PAM. Tanpa aku sadari rupanya ada yang memanggilku, bu mau kemana...? Aku kaget, rupanya Pak Yuda orang yang memanggilku. Beliau adalah teman suamiku. Pak Yuda dan istrinya sedang antri membayar air PAM. Pak Yuda menawarkan untuk mengantarkan ke Puskesmas, meski aku agak sungkan tuk menerimanya. Sesampainya di Puskesmas akupun mengucapkan terima kasih banyak pada beliau. Dokter menyatakan mutia kena penyakit gondongan, setelah selesai dan mendapat obat aku pulang. Di depan Puskesmas anakku bertanya ' bunda kita pulang naik apa...? Naik bis nak, coba ada ayah kita gak perlu repot ya bun'. Ya nak jawabku. Datanglah bis yang ditunggu, namun sayang penuh sehingga akupun berdiri sambil menggendong si kecil dan menuntun kakaknya yang sedang sakit. Berhubung aku gak pernah naik bis ( karena selalu diantar suami naik motor kalau pergi ), akupun menyodorkan uang 5 ribu untuk ongkos dan ternyata masih kembali 4 ribu rupiah. Murah juga yach pikirku...setelah turun bis, anak-anak minta beli bakso dulu. Sepulang beli bakso akupun menuju pangkalan ojek, tapi ada yang memanggil. Aku agak bingung, rupanya teman suamiku lagi, tapi yang ini namanya Pak Yasmidi. Beliau menawarkan untuk mengantarkan sampai rumah. Sesampainya di rumah aku mengucapkan banyak terimakasih pada beliau. Sungguh hari ini benar-benar luaaar biasa bagiku, karena di saat ku susah datanglah pertolongan Allah dengan tiba-tiba, tanpa disangka-sangka, dan sungguh di luar dugaan. Alhamdulillah Allah dan orang-orang di sekitarku ternyata masih peduli dan menyayangiku.

KESALAHPAHAMAN INFORMASI

Kamis, 18 Maret 2010 sepulang sekolah di TK ISLAM AL-FIRDAUS di Semarang anak pertamaku yang usianya 4,5 tahun berceloteh " bunda tadi bu guru tia bilang, besok mau pergi jalan-jalan " lantas ia menyodorkan selembar kertas pengumuman yang berisi 'sehubungan dengan adanya kegiatan Wisata Religi Guru TK Islam/RA Se-Kota Semarang, maka besok Sabtu, 20 Maret 2010 sekolah LIBUR. Masuk kembali hari Senin, 22 Maret 2010 seperti biasa. Terima kasih'. Kertas Pengumuman tadi setelah kubaca, lantas kumasukan kembali ke dalam tas sekolah Mutia, dan akupun melanjutkan kembali pekerjaan rumah yang sempat tertunda. Anak-anak juga menjalankan rutinitasnya seperti biasa. Menjelang malam, selepas sholat Maghrib dan mengaji Mutia mengerjakan PRnya, adiknya yang berusia 2,5 tahun juga gak mau kalah ikutan kakaknya coret-coret buku. Heeem lucunya...namanya juga anak-anak gumamku. Setelah selesai mengerjakan PR mereka pergi tidur. Keesokan paginya setelah aku bangunkan tia tuk sekolah mendadak ia marah-marah dan gak mau sekolah dan protes, bunda neh gimana seh...?! Tiakan dah bilang sekarang libur kata bu guru. Aku bilang " kemarinkan pengumumannya dah bunda baca, tapi liburnya besok bukan sekarang ". Berhubung tia masih ngambek, akhirnya aku jadi bingung dan memutuskan untuk telepon wali kelasnya tia yaitu Bu Nur tuk menghindari keraguanku. Berhubung telepon gak diangkat, akupun menelepon guru lainnya yakni Bu Ida. Mama tia sekarang masuk, liburnya besok kata Bu Ida. Setelah informasi tersebut aku sampaikan tia baru percaya dan mau sekolah. Jadilah aku berlari-lari menyiapkan semuanya sendiri, karena suami yang biasanya membantuku sedang pergi ke Malang tuk dinas. Berhubung waktunya sudah mepet dan menunjukkan jam 7.15 maka anak-anak aku suruh untuk cepat agar tidak terlambat. Uuughk cuapeknya..... Mana si kecil rewel lagi n gak bisa di ajak kompromi, akupun agak sedikit marah ma anak-anak. Uupsst...bel tanda masuk berbunyi tet...tet...teeet, akhirnya aku nyampe juga kesekolah tia tanpa terlambat, meski harus berlari-lari sambil mendorong sepeda roda 3 yang dinaiki oleh anak-anakku. Akupun pulang bersama si kecil Yudi. Sesampainya di rumah akupun memberitahukan suamiku yang lantas tertawa mendengar ceritaku tadi. He...he...he ^_^

Minggu, 07 Maret 2010

DEPRESI

Manusia dalam kehidupan sehari-harinya biasanya memiliki banyak masalah. Sebagai manusia kita memiliki kemampuan yang terbatas dalam menyelesaikan masalah. Kondisi fisik dan mental yang lemah dan tidak stabil pada diri seseorang, membuat ia tidak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Hal ini mengakibatkan seseorang menjadi depresi. Definisi Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Ganggguan Depresi.Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih,rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Depresi merupakan salah satu penyebab Bunuh Diri. Penyebab suatu kondisi depresi meliputi: a. faktor organobiologis karena ketidakseimbangan neurotrasmiter di otak terutama serotonin, b. faktor psikologis karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran perilaku terhadap situasi sosial, c. faktor sosio-lingkungan misalnya; karena kehilangan pasangan hidup, pasca bencana, dampak situasi kehidupan sehari-hari lainnya.
Menurut Diagnostic and Statistical manual IV (American Psychiatric Association, 2000), seseorang menderita gangguan depresi jika : 1. emosi depresi, 2. kehilangan minat atau rasa nikmat terhadap semua, atau hampir semua kegiatan sebagian besar waktu dalam satu hari (ditandai oleh pengamatan dan laporan subjektif dari orang lain), 3. hilangnya berat badan yang signifikan saat tidak sedang melakukan diet (perubahan berat badan lebih dari 5% berat badan sebelumnya dalam satu bulan), 4. insomnia (tidak bisa tidur) atau hipersomnia (tidur yang berlebihan) hampir setiap hari, 5. kegelisahan atau kelambatan psikomotor hampir setiap hari, 6. perasaan lelah atau kehilangan kekuatan hampir setiap hari, 7. perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak wajar (bisa merupakan delusi hampir setiap hari), 8. berkurangnya kemampuan untuk berfikir atau konsentrasi, atau sulit membuat keputusan, 9. muncul pikiran akan kematian yang berulang-ulang atau usaha untuk mengakhiri nyawanya sendiri.
Cara menanggulangi depresi berbeda-beda sesuai dengan keadaan kondisi fisik dan mental seseorang, namun biasanya merupakan gabungan dari farmakoterapi dan psikoterapi atau konseling. Dukungan dari orang-orang terdekat serta dukungan spiritual juga sangat membantu dalam penyembuhan (Wikipedia). Dalam hal ini seseorang yang sedang depresi biasanya membutuhkan siraman ruhani untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhannya.